4. TOMBOL KOORD.


GSL adalah team yang terdiri dari para Surveyor, Drafman, dan Engeneering.
Kami mengajak rekan seprofesi untuk belajar bersama.
Khususnya bagi para pemula muda kami Memberi kesempatan belajar sambil bekerja.
Dapatkan PDF dan Program gratis 100% dari Master GSL.


SURVEYOR IS SURVIVOR




  AKTIFKAN TOMBOL KOORDINAT.


MENGAKTIFKAN MODE PENGUKURAN KOORDINAT

Masuk ke metode pengukuran KOORDINAT dengan menekan tombol
Saat menekan tombol sebenarnya pengukuran telah berlangsung dan hal ini dapat dilihat jika teropong terarah ke prisma maka bacaan koordinat akan tampil. (hati2 habis bateray).

Jika mode pengukuran KOORDINAT di aktifkan
ARTINYA anda telah mengaktifkan 3 halaman kerja yaitu P1 , P2 , P3 (Page 1, 2, 3) , yang masing berisi seperti pada gambar dibawah ini.
Teken Esc untuk jika ingin kembali ke menu sebelumnya.


Perhatikan TOMBOL UTAMA PENGUKURAN KOORDIAT adalah tulisan berwarna putih ditabel atas. Selebihnya tombol setting.


3. BIDIK KOORDINAT TARGET.



Sebelum nya mari kita coba mengingat syarat pengukuran, yaitu harus ada dua titik ukur yang diketahui.
  1. Titik Station Alat.
  2. Titik target Backsight / BS / Patok Referensi yg kita buat.
Artinya jangan pernah bidik target lain sebelum membidik Backsigt



MENGAKTIFKAN MODE PENGUKURAN KOORDINAT.

Masuk ke metode pengukuran koordinat dengan menekan

Jika mode pengukuran koordinat di aktifkan ARTINYA anda telah mengaktifkan 3 halaman kerja yaitu P! , P2 , P3 (Page 1, 2, 3) , yang masing berisi seperti pada gambar dibawah ini.
Untuk pindah halaman anda cukup menekan F4.



Isi dari halaman 1 Isi dari halaman 2 Isi dari halaman 3
MEAS R.HT OFSET
MODE INSHT m/f/1
NP/P OCC S/A


CENTRING ALAT DAN PRISMA.
  1. Centering alat di titik T1.
  2. Ukur tinggi alat (ta).
  3. Hidupkan alat dengan menekan tombol POWER.
  4. Centering target prisma di titik T0.
  5. Ukur tinggi target prisma (tp). 
  6. Arahkan teropong ke (T0) sebagai backsight.
    • Sampai sini kita dapat melakukan pengukur KOORDINAT dengan menekan tombol atau lanjutkan ke no. 7 
    • Jika dilakukan pengukuran disini maka azimuth backsight yang digunakan adalah nilai HR pada tampilan pertama atau di Mode ANG.
  7. Tentukan Azimuth T1-T0 (dari alat ke backsight).
    • Kalau diketahui azimuth dari T1-T0 , bidik ke titik T0, kemudian gunakan HSET (lihat tombol ANG), untuk mengeset bacaan horizontal sama dengan azimuth T1-T0.
    • Untuk pendekatan, dapat juga dilakukan dengan cara mengarahkan teropong kearah utara dengan bantuan kompas, kemudianset bacaan horizontal menjadi nol (0)dengan menggunakan OSET (lihat tombol ANG).

Catatan:
Melalui Tombol koordinat , pengukuran tidak dapat direkam,
Untuk data yang di input adalah koordinat alat dan azimuth dari titik alat ke titik backsight.





MASUKAN KOORDINAT STATION ALAT.

 
Untuk masukan data station alat dengan OCC (OCC= Posisi saat ini)
OCC adanya di Page 2 maka kita harus pindah halaman dengan menekan P1 dari > F4.

Perhatikan untuk memasukan >> R.HT , INSHT , OCC ,Terletak di halaman 2 (P2).


R.HT = Tinggi Reflektor / prisma.
INSHT = Tinggi Instrument / alat.
OCC = Posisi koordinat alat.

OFSET Sebenarnya merupakan tombol pengukuran, tetapi jarang dipakai. Sehingga di pelajaran ini akan di abaikan dan dimasukan pada BAB lain...(ikuti terus tutorial ini).



Untuk memulai pengukuran kita masuk dahulu ke halaman 2 dan pilih OCC


Tekan OCC dari > F3 ,



Ikuti langkah yang ada pada layar.
INPUT (F1) ,  
Masukan / isikan data N,E,Z titik alat.
dan ,  ENTER (F4).


MASUKAN TINGGI ALAT DAN TINGGI REFLECTOR.

Untuk masukan Tinggi Alat , Kembali lagi ke Page 2. (seperti biasa Page > F4)




Tekan INSHT dari > F2.
INPUT (F1)
Masukan data tinggi alat dan
ENTER (F4).

Untuk masukan Tinggi Reflektor, Kembali lagi ke Page 2.
Tekan R.HT dari > F1.
INPUT (F1)
Masukan data tinggi prisma dan
ENTER (F4).

Teropong tepat ke tengah prisma target.
Kembali lagi ke Page 1.,
Tekan MEAS dari > F1 untuk memulai pengukuran

JANGAN LUPA CATAT DATA YANG DIBUTUHKAN.
Karena Data disini tidak direkam.

KALO MO DIREKAM LIHAT BAB PROGRAM PENGUKURAN.
Tentu saja untuk ke komputer anda harus punya Driver nya




OPERATOR ALAT BUKAN SURVEYOR..









Untuk bidikan Back Sight setelah selesai maka prisma dibongkar semua dan pindah ke depan Fore sight ke patok berikutnya (lihat gambar diatas).

Membidik sasaran  baik Back sight (BS) maupun Fore Sight (FS)  harus tepat di tengah prisma.





Sampai sini Anda sudah bisa mengukur .









RINGKASAN BIDIK TARGET.
 OCC  Pilih INPUT untuk memasukan koordinat alat
 INSHT  Instrument Hight untuk memasukan tinggi alat.
 R.HT  Reflector Hight untuk memasukan tinggi target / prisma.




3. BIDIK FORE SIGHT. 






Sekarang Juru prisma berada di depan,  sedangkan juru ukur berada dibelakang.
Maka pengukuran menjadi kearah depan = fore sight.
Sama prosesnya seperti diatas tetapi disini kita hanya perlu memasukan data depan T2. karena alat tetap tidak pindah.

Selesai bidik dan mencatat data fore sight maka alat dan prisma jangan di bongkar..

Cukup lepaskan alat dari TRIBACH dengan memutar katup kunci tribach dan angkat alat perlahan2,

demikian juga prisma dilepas dari tribach.
Kemudian alat dan prisma dibawa saling tukar tempat.


4. BIDIK BACK SIGHT LAGI.





Sekarang Prisma dipasang di tempat alat dan Alat di pasang di tempat tribach, saling tukar tempat.
Berarti pengukuran kembali kebelakang = back sight.

Mengapa ....?
Ingat syarat pengukuran harus ada dua titik dan kita akan memulai lagi pengukuran berikut
Pengukuran Back Sight ini juga untuk mengecheck koordinat titik belakang.
begitu seterusnya kita kembali ke gambar 2.

Setelah bidik back sight selanjutnya kita bebas membidik target lain sebanyak-banyaknya silahkan.


ARTINYA JANGAN BIDIK KEDEPAN KALAU BELUM MEBIDIK BACK SIGHT.
perhatikan ilustrasi di bawah ini.






BONGKAR ALAT ANDA SETELAH BIDIK TARGET DIRASA CUKUP.










INDONESIA DAMAI 
 
GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.GSL.


KLIK HOME








Tidak ada komentar:

Posting Komentar